kickstand-project.org – Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, yang dikenal karena ketidakseringannya muncul di depan umum, memimpin salat Idulfitri di Kandahar, Afganistan. Ini menjadi penampilan publiknya yang langka sejak ia menjabat sebagai pemimpin Taliban pada tahun 2016.
Kemunculan Pemimpin dalam Konteks Keagamaan
Dalam sebuah peristiwa yang bersejarah untuk Taliban dan Afganistan, Akhundzada menjadi imam dalam Salat Idulfitri yang dihadiri oleh ribuan jemaah di masjid terbesar di Kandahar. Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, menyoroti kehadiran massal warga di provinsi ini, yang juga dikenal sebagai cikal bakal Taliban.
Pembatasan Media dan Privasi Ketat
Sesuai dengan kebijakan yang telah lama diambil oleh Taliban, pers dan publik sangat dibatasi dalam mendokumentasikan kegiatan Akhundzada. Ini dibuktikan dengan hanya adanya satu foto resminya yang dirilis, serta larangan untuk merekam atau memotret acara yang ia hadiri.
Akhundzada dan Pidato Selama Idulfitri Sebelumnya
Pada perayaan Idulfitri tahun 2022, Akhundzada pernah muncul dan menyampaikan pidato yang menguatkan posisinya sebagai pemimpin, meskipun ia memilih untuk menjaga anonimitas dengan tidak menghadap kerumunan.
Pengamanan Meningkat di Kabul Selama Idulfitri
Di ibu kota Afganistan, Kabul, pengamanan selama Idulfitri sangat diperketat, mencerminkan kebijakan keamanan pemerintahan Taliban. Ini termasuk penambahan pos pemeriksaan keamanan, pengerahan polisi dan pasukan keamanan, serta pengacauan sinyal telepon seluler.
Keberadaan Hibatullah Akhundzada dalam perayaan Idulfitri di Kandahar merupakan peristiwa penting yang menonjolkan pendekatan kepemimpinan Taliban yang tertutup dan kebijakan keamanan yang ketat selama perayaan keagamaan penting di bawah rezim mereka.